Rabu 03 Feb 2016 17:25 WIB

Pengadilan Australia Legalkan Pemenjaraan Pengungsi di Nauru

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Map of Nauru (red circle)
Foto: en.wikipedia.org
Map of Nauru (red circle)

REPUBLIKA.CO.ID, NAURU -- Pengadilan Tinggi Australia telah mendukung kebijakan pemerintah untuk melegalkan penahanan para pencari suaka di penjara lepas pantai di Nauru. Langkah ini memicu protes dan kemarahan dari kelompok PBB dan hak asasi manusia.

Seperti dilansir Aljazirah, putusan tersebut diumumkan pada Rabu (3/1) dan akan membuka jalan bagi 267 pencari suaka yang berada di Australia saat ini untuk dideportasi ke Nauru. Mereka diperkirakan paling cepat dideportasi pada akhir pekan ini.

Kelompok yang akan dideportasi tersebut termasuk 39 anak-anak serta 33 bayi yang lahir di Australia. Penyelidikan selama ini menyatakan penjara Nauru tak aman.

Menanggapi keputusan tersebut, Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengatakan, keputusan pengadilan itu 'signifikan'. Berbicara kepada parlemen, Turnbull mengatakan komitmen mereka saat ini hanyalah agar para para penyelundup tak akan menang atas kedaulatan Australia.

Baca juga, Kepolisian Nauru Selidiki Pelecehan Seksual pada Pengungsi Anak. 

Pemerintah menurutnya akan menjaga perbatasan Australia tetap aman dan menghentikan penenggelaman di laut. Mereka juga akan meneruskan garis batas resmi di lepas pantai untuk mencegah pencari suaka melewati persimpangan berbahaya ke Australia dari Indonesia atau luar negeri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement