Rabu 03 Feb 2016 20:05 WIB

Republika Disomasi Soal LGBT

Rep: Lintar Satria/ Red: Didi Purwadi
Harian Republika edisi 24 Januari 2016.
Harian Republika edisi 24 Januari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum LGBTIQ Indonesia mensomasi Harian Umum Republika terkait pemberitaan LGBT. Forum ini menyatakan telah mencermati perkembangan polemik keberadaan komunitas SGRC di Universitas Indonesia.

Dalam pandangan forum ini, ada beberapa media memberikan porsi bagi komunitas pro LGBT meski belum berimbang menyampaikan pendapatnya.

“Namun, hal itu yang tidak kami lihat sama sekali dalam pemberitaan yang dilakukan oleh Republika,” kata Yuli Rustinawati, Koordinator Nasional Forum LGBTI Indonesia, dalam surat somasi yang dikirimkan ke Republika, Rabu (3/2).

Dalam surat tertanggal 29 Januari tersebut, Yuli menyatakan menolak judul berita utama di Republika yang terbit pada hari Minggu 24 Januari 2016 yang tertulis 'LGBT Ancaman Serius'. Judul berita tersebut, menurutnya, tidak berdasarkan argumen yang kokoh.

Selain itu, forum ini menyatakan tidak ada pendapat narasumber dari kelompok LGBT atau ahli yang dapat memberikan penilaian netral. Menurutnya, cara ini melanggar kode etik jurnalistik.

Yuli menyatakan judul berita tersebut sebuah pelecehan atas konstitusi dan undang-undang yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, forum ini menyatakan tiga tuntutan.

1. Menyatakan bahwa judul dan isi berita tersebut tidak sesuai dengan prinsip jurnalisme di atas dan lebih pokoknya lagi karena disusun tidak dengan standar dan kaidah pemberitaan.

2. Meminta maaf kepada kelompok LGBTI, masyarakat luas pada umumnya karena telah menyebarkan berita yang meresahkan tanpa basis data dan fakta yang jelas, tidak berimbang sehingga ada kecenderungan manipulatif.

3. Mengunggah permintaan maaf di media Anda (cetak dan online) dan mendedikasikan satu halaman khusus untuk menuliskan pendapat dari kelompok yang selama ini mendukung keberadaan LGBT.

Dalam surat somasinya tersebut, forum ini mencantumkan nama juru bicara:

1. Yuli Rustinawati-Arus Pelangi

2. Slamet Raharjo-GWL

3. Sri Agustine- Ardhanary Institute

4. Nursyabani Katjasungkana

5. Yasmin Purba-YLBHI

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement