REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Remaja dinilai rentan terjerat kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Alasannya, pada masa pubertas hormon remaja naik dan sedang memiliki ketertarikan seksual.
"Namun, kalau kamu dekat di lingkungan dengan orientasi seks menyimpang, kemungkinan besar akan cenderung terbawa,” kata Spesialis Parental Communication, Hana Yasmira, Kamis (4/2).
Hana mengatakan, kecenderungan tersebut lebih besar menjadi seorang homoseksual di saat masa-masa pubertas meskipun tidak semuanya akan menjadi LGBT.
"Karena, kamu harus memiliki (bakat) untuk terdorong menjadi LGBT," ucap dia.
Faktor lingkungan dan desakan ekonomi, dikatakan Hana, sangat berpengaruh membentuh karakter remaja. Ia mengungkapkan, dalam beberapa kasus, remaja memilih menjadi homoseksual. Salah satu alasannya karena ekonomi di mana saat sedang membutuhkan uang dan dekat dengan lingkungan homoseksual, seseorang bisa menjual diri.
Akhirnya, mereka terjerumus untuk menjual diri mereka dengan iming-iming uang. Namun, mereka yang terjerumus sebenarnya, menurut Hana, masih bisa kembali menjadi normal.
"Ketidakadaan iman, mendorong mereka melakukan itu. Itu namanya jual diri, ya," ujar dia.