REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Czeresna Heriawan Suejono memastikan instalasi kesehatan yang dikelolanya tidak terkait peragangan ginjal ilegal. Heriawan mengatakan, penggeledahan menjadi proses natural saat ada tersangka terkait sebuah kasus dalam hal ini perdagangan ginjal.
"Kami tidak terlibat dalam kasus semacam itu," Kata Czeresna Heriawan Suejono di Jakarta, Kamis (4/2).
Heriawan mengaku tidak mengetahui sama sekali adanya operasi perdagangan ginjal ilegal di RSCM. Dia mengatakan, semua pasien yang melakukan operasi di instalasi kesehatan ini sudah sesuai prosedur.
Seperti dikrtahui, Bareskrim Mabes Polri menggeledah RSCM Kencana terkait penemuan perdagangan ginjal ilegal di Bandung. Dalam penggeledahan tersebut, penyidik mengamankan satu box dokumen tentang data 14 korban yang melakukan transplantasi ginjal hingga 2013 kemarin.
Heriawan membantah kalau data yang diambil kepolisian terkait perdagangan ilegal yang terjadi. Dia menolak menyebut data rekam medis pasien yang diambil kepolisian adalah korban penjualan ginjal ilegal.
"Ini bukan masalah kecolongan atau tidak kecolongan, rumah sakit bukan pihak tertuduh. Masalah diperjualbelikan itu sama sekali bukan masalah kami, tugas kami adalah melakukan pengawalan ketat kepada setiap orang yang berobat supaya dia baik, itu saja," katanya.
Baca juga, Polri Duga Penjualan Ginjal Libatkan Sindikat?
Meski demikian, Heriawan tidak menyangkal adanya pemanggilan yang dilakukan kepolisian terkait operasi ginjal. Namun, dia menjelaskan, pemanggilan tersebut berkaitan dengan proseur operasi dan bukan penjualan ginjal.
"Dipanggil dua orang, tapi dengan kapasitas mereka sebagai dokter karena mereka ahli dibidangnya," katanya.