Jumat 05 Feb 2016 19:52 WIB

LGBTIQ Tolak Sikap PBNU Soal Bahaya Homoseksual

Rep: Lintar Satria/ Red: Angga Indrawan
Ilustrasi kelompok LGBT
Foto: EPA/Ritchie B. Tongo
Ilustrasi kelompok LGBT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu Juru bicara LGBTQ Indonesia, Yasmin Purba, merespons pernyataan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj mengenai fenomena LGBT di Indonesia. Sebelumnya, Said Aqil menyebut fenomena LGBT di Indonesia sudah memprihatinkan.

Merespons pernyataan Said, Yasmin justru menyebut homoseksualitas adalah sesuatu yang natural. Di negara-negara maju dengan sistem pendidikan yang sudah baik, kata dia, homoseksualitas bukan sesuatu yang ganjil. 

"Saya tidak mengerti maksudnya dengan 'memprihatinkan' kalau mau belajar kita tahu orientasi seksual tidak cuma satu," katanya, Jumat (5/2). 

Yasmin yang juga aktif di YLBHI mengatakan, homoseksualitas adalah sebuah fenomena yang natural, senatural orang kidal dan tidak kidal. Untuk masyarakat dengan pendidikan yang lebih maju, kata dia, perbedaan orientasi seksual bukan lagi sesuatu yang membingungkan.

(Baca juga: Said Aqil: LGBT di Indonesia Sudah Membahayakan) 

Namun untuk negara yang masih tradisional dan belum terpapar pendidikan maju perbedaan orientasi seksual memang membingungkan. Ia mencontohkan, di World Health Organization (WHO), homoseksualitas sudah dikeluarkan dari kategori penyakit. Dunia medis sudah menyatakan bahwa orientasi seksual adalah sesuatu yang natural.

"Ada hetero yang psikotpat, ada homo yang psikotpat, ada hetero yang sakit jiwa, yang homo juga ada yang sakit jiwa," jelasnya. 

"Tinggal baca, atau buka internet. Kalau punya kemampuan baca, anak sd pasti bisa baca dan punya akses internet akan tahu kok," tambahnya. 

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menilai, fenomena lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Sebab, kaum LGBT sudah tidak malu lagi menunjukkan identitasnya di hadapan publik. 

"Sudah membahayakan. Sudah banyak orang di pinggir jalan, saya kira cantik, tapi tahu-tahu seorang lelaki," kata Said Aqil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/2). 

Menurut dia, LGBT bukan hanya bertabrakan dengan kaidah agama, melainkan juga fitrah manusia. Dia pun meyakini, hanya sedikit kaum LGBT yang memiliki disorientasi seksual sejak kecil atau sejak lahir. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement