REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, negaranya siap mengizinkan pengungsi masuk ke negaranya jika diperlukan.
Dilansir Aljazirah, Ahad (7/2), puluhan ribu pengungsi Suriah sebagian besar perempuan dan anak-anak terjebak di perbatasan Turki. Mereka melarikan diri dari serangan pasukan pemerintah ke kota yang dikuasai pemberontak di Aleppo.
"Rezim telah memblokir bagian dari Aleppo, Turki berada di bawah ancaman," ujar Erdogan kepada wartawan sekembalinya dari Senegal pada Sabtu (6/2).
Menurut Erdogan, pengungsi yang berada di perbatasan akan diizinkan masuk, jika mereka tak memiliki pilihan lain. "Jika diperlukan, kami harus dan akan membiarkan saudara-saudara kami masuk," katanya.
Berbicara kepada Aljazirah dari Gaziantep, Turki, aktivis Suriah di Pusat Media Aleppo Fadi Hajjar mengatakan ada sekitar 30 hingga 50 ribu orang yang menunggu di perbatasan. Menurutnya jumlah tersebut akan meningkat dalam beberapa hari mendatang.
"Beberapa desa di Aleppo telah benar-benar kosong dari warga," ujarnya.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu sebelumnya mengatakan negaranya akan tetap mempertahankan kebijakan perbatasan terbuka untuk pegungsi Suriah.