Senin 08 Feb 2016 17:05 WIB

Pers Jangan Mau Ditunggangi

Pena wartawan/ilustrasi
Pena wartawan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PALU  -- Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu Zainal Abidin menyebut awak media atau pers tidak harus bersedia untuk ditunggangi pihak tertentu dalam melakukan kerja pers itu sendiri.

"Pers sebagai insan pekerja yang netral harus menunjukkan netralitasnya dalam menyuguhkan informasi dalam bentuk berita, serta bebas dari tekanan dan perintah pihak-pihak tertentu," kata Zainal Abidin di Palu, Senin (8/2).

Pernyataan itu disampaikan Zainal Abidin, seiring dengan momen hari Pers Nasional yang jatuh pada tanggal 9 Februari 2016. Ia mengatakan momentum Hari Pers Nasional harus dijadikan sebagai momen untuk merefleksikan peran pers itu sendiri, dalam menyuguhkan informasi yang berkualitas dan bebas dari segala bentuk hal negatif.

Zainal Abidin mengakui insan pers yang bekerja di berbagai media cetak dan elektronik dapat menjadi corong dari pembangunan lewat informasi yang disuguhkan. Namun, kata dia, tidak sedikit dari awak media yang bertindak kurang netral dalam melakukan tugas-tugas pers sesuai amanah ketentuan Undang-Undang kebebasan pers.

Kondisi tersebut harus menjadi perhatian serius dari dewan pers, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), untuk mengembalikan peran pers dan media pada jalannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Oleh karena itu, dalam melakukan kerja-kerja jurnalis, awak media harus berdiri netral dalam melakukan investigasi atas suatu problem pemerintahan dan pembangunan, sebelum diberitakan lewat instrumen yang dimiliki, katanya.

"Terkadang dalam melakukan kerja junalis, ada pihak - pihak yang berada dibalik dari kerja - kerja jurnalis itu sendiri. Ini harus menjadi perhatian khusus oleh Dewan Pers, untuk mengembalikan citra dan netralitas serta peran pers pada jalan yang benar," kata Zainal Abidin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement