REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Perwakilan Umat Buddha Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (Walubi Kepri) mengatakan Imlek 2567 merupakan momentum bagi masyarakat untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Ketua Walubi Kepri Hengky Suryawan, berharap Tahun Baru Imlek 2567 menjadi momentum seluruh masyarakat Kota Tanjungpinang dan daerah lainnya untuk lebih maju dan sejahtera.
"Kita tinggal di perbatasan, dan saat ini kita sudah masuk MEA. Oleh sebab itu, di tahun baru ini, pemerintah maupun pengusaha bersama untuk lebih maju di tahun 2016 ini," ucapnya, Senin (8/2).
(Baca juga: Masyarakat Manado Rayakan Imlek dengan Silaturahim)
Hengky juga berharap antara pemerintah daerah dengan pihak pengusaha mempunyai komitmen dan motivasi yang baik untuk memajukan Kepri dan Indonesia. "Supaya di Kepri tak ada kita temukan orang miskin, semuanya sejahtera," katanya.
Sementara Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah mengajak kalangan etnis Tionghoa untuk bersama mendongkrak perekonomian Kota Tanjungpinang pada 2016. Selama ini, kata dia warga etnis Tionghoa berkontribusi dalam berbagai sektor kehidupan, terutama sektor perekonomian.
"Karena, pendongkrak ekonomi di Tanjungpinang ini salah satu adalah masyarakat Tionghoa. Jadi, mari bersama kita merangsang pertumbuhan ekonomi Tanjungpinang," ujar Lis Darmansyah.
Dia mengemukakan warga etnis Tionghoa rutin mengadakan bazar setiap akhir pekan yang diharapkan dapat mendongkrak perekonomian Kota Tanjungpinang. Perayaan Imlek bukan lagi dimeriahkan oleh kalangan masyarakat Tionghoa, namun perihal rangkaian kegiatan tahun baru Imlek mulai dari bazar sampai pada puncak menyambut Imlek saat ini, juga mendapat partisipasi dari masyarakat pribumi Kota Tanjungpinang.