REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Satelit yang diluncurkan Korea Utara beberapa waktu lalu telah berada di orbitnya, Selasa (9/2). Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, satelit itu sudah mencapai tujuan namun belum jelas berfungsi atau tidak.
Korut mengatakan satelit Kwangmyongsong-4 adalah satelit komunikasi. Peluncurannya pada Ahad pun dinilai sukses. Meski kemudian kecaman datang dari segala penjuru termasuk PBB, AS dan negara-negara tetangga.
Komunitas internasional menilai peluncuran ini menggunakan teknologi rudal balistik. PBB bersumpah akan menerapkan sanksi lanjutan sebagai hukuman.
Korut bersikeras, program luar angkasa mereka adalah murni penelitian ilmu pengetahuan. Namun AS, Korsel dan Cina meragukannya. Negara-negara ini menuduh Korut sedang mengembangkan rudal balistik antar benua.
Seperti dilansir RT, seorang pejabat AS mengatakan para pakar belum mengonfirmasi sinyal dari satelit yang baru diluncurkan itu. Koresponden CBS News, David Martin juga mengutip pernyataan bahwa satelit telah mengorbit.
Namun sinyalnya sulit untuk dilacak oleh pihak luar karena frekuensi satelitnya tidak diketahui. Menurut laporan terakhir, satelit itu berada di atas stadium Super Bowl pada Ahad. Satelit terlacak beberapa jam setelah pertandingan usai di Santa Clara, California.
Baca juga, Korut Mulai ISIS Bahan Bakar Roket.
"Satelit lewat hampir tepat di atas Silicon Valley, sekitar pukul 8.29 malam waktu setempat setelah pertandingan," kata pengamat luar angkasa, Martyn Williams pada AP.
Korut mengumumkan, telah sukses menempatkan satelit berkembang jelajah bumi, Kwangmyongsong-4 ke orbit. Pyongyang menjelaskan tujuan satelit itu adalah mengawasi cuaca dan memetakan lokasi sumber alami dan hutan.