Rabu 10 Feb 2016 05:07 WIB

Betapa Pentingnya Kebersihan dalam Islam

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Komunitas Mualaf Ceter Indonesia mengadakan acara memungut sampah pada kegiatan car free day, di Bundaran HI, Ahad (16/11).
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Komunitas Mualaf Ceter Indonesia mengadakan acara memungut sampah pada kegiatan car free day, di Bundaran HI, Ahad (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebersihan dalam Islam bukan hanya slogan, begitu Ustadz Hasan Basri Tanjung menegaskan. Allah menurunkan firman bagi umatNya untuk bersuci, ibadah umat Islam pun diterima ketika ia bersih.

“Kalau Islam semestinya memang bersih, lahiriah dan batiniah,” ungkap Ustaz Tanjung saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (9/2).

Kebersihan, adalah perintah Allah yang memperlihatkan cinta-Nya pada Muslim. Ketua Yayasan Dinamika Umat ini menjelaskan Allah menyuruh Muslim untuk bersih karena jika Muslim membersihkan diri, maka umat Islam dapat beribadah dan dekat dengan Allah Yang Maha Bersih.

Dosen UNIDA Bogor ini menunjukkan hampir semua buku fikih Islam diawali dengan pembahasan thaharah atau membersihkan diri. Memperlihatkan betapa pentingnya kebersihan dalam agama Islam. Kebersihan Muslim yang diperintahkan adalah kebersihan secara lahir dan batin.

Paling mudah, lanjutnya, tentu adalah kebersihan lahiriah yang tampak parameternya. Kebersihan lahiriah juga termasuk bersihnya lingkungan, selain tubuh Muslim itu sendiri. Begitu pula kaitannya dengan lingkungan saat ini, di tengah musim hujan dan mewabahnya penyakit-penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD) dan virus zika yang dibawa oleh nyamuk, ia menegaskan semua itu dampak dari manusia yang tak membersihkan lingkungan.

Misalnya mereka yang masa bodoh membuang sampah di sungai hingga menyebabkan banjir dan menimbulkan penyakit-penyakit mewabah. Akhirnya yang terkena dampak adalah manusia sendiri. "Bagaimana kita bilang kita orang Islam tapi got (saluran air-red) di depan rumah mampat kita nggak bersihin?" Lanjut Hasan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement