REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah, Bartholomeus Tandigala mengatakan hampir semua daerah di provinsi itu rawan bencana alam banjir dan longsor.
"Rata-rata kabupaten dan kota di Sulteng banyak sungai kecil sampai besar sehingga memungkinkan banjir saat intensitas hujan meningkat," kata Bartholomeus Tandigala di Palu, Rabu (9/2).
Begitu pula dengan kondisi tanah yang labil sehingga mudah longsor. Daerah yang selama ini termasuk sangat rawan banjir dan tanah longsor adalah Kabupaten Poso,Morowali Utara, Tojo Una-Una, Buol, Tolitoli, Banggai, Parigi Moutong, Donggala, Sigi dan Kota Palu.
Wilayah-wilayah tersebut seringkali dilanda bencana banjir dan tanah longsor sehingga perlu diwaspadai pemerintah dan masyarakat. Masyarakat yang ada di kabupaten rawan bencana alam harus siaga, terutama saat memasuki musim hujan seperti sekarang ini, terutama yang bermukim di dekat daerah aliran sungai (das) dan perbukitan karena banjir dan tanah longsor sewaktu-waktu bisa terjadi.
Menghadapi musim hujan 2016, BPBD di seluruh kabupaten dan kota di Sulteng gencar turun ke lapangan memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar ikut peduli dengan lingkungan alam sekitarnya. Masyarakat harus menjaga lingkungan dengan tidak sembarangan menebang pohon, sebaliknya menanam pohon-pohon di pinggiran sungai.
"Mari kita belajar dari pengalaman banjir bandang di Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong dan Kulawi, Kabupaten Sigi yang terjadi beberapa tahun lalu yang menelan korban jiwa dan banyak warga kehilangan mata mencarian dan tempat tinggal karena dihajar banjir," kata Bartholomeus.
sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement