REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim penghujan yang telah memasuki masa puncaknya telah menyebabkan banjir di sejumlah daerah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, ada 315 kabupaten/kota yang rawan terdampak bencana banjir.
Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo mengatakan, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan menteri mengambil langkah cepat untuk menanggulangi bencana tersebut.
"Presiden sudah perintahkan menteri terkait untuk segera mengambil langkah-langkah, baik dari sisi warga yang terkena banjir, maupun dari perbaikan infrastrukturnya," ucap dia, Kamis (11/2).
Sebelumnya, Presiden Jokowi, melalui akun Twitternya, mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi banjir. Ia juga meminta pemerintah daerah turun tangan mengatasi bencana tersebut.
"Banjir bandang, tanah longsor terjadi di beberapa daerah. Pemda, BPBD harus segera turun tangan," ucap pemilik akun @jokowi tersebut.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan bahwa banjir bandang yang melanda sejumlah daerah terjadi karena kerusakan ekosistem. Jutaan pohon yang hilang akibat kebakaran hutan tahun lalu, kata dia, telah menyebabkan ekosistem menjadi rusak.
"Langkah paling penting yang harus dilakukan adalah pemulihan dan mengontrol lagi ekosistemnya. Harus ditanam lagi pohon-pohonnya," kata Siti.