Jumat 12 Feb 2016 00:46 WIB

Curah Hujan Tinggi, Banyak Jalan Berlubang

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Winda Destiana Putri
Jalan rusak dan berlubang (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Jalan rusak dan berlubang (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Lubang-lubang cukup dalam dan lebar mulai bermunculkan di sejumlah ruas jalan di wilayah Kabupaten Banyumas.

Curah hujan cukup tinggi yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir serta padatnya arus lalu lintas, mempercepat kerusakan jalan semakin meluas dan membahayakan pengguna jalan. 

Kerusakan jalan cukup parah, kebanyakan terdapat di ruas jalan yang pada tahun anggaran 2015 lalu tidak dilakukan pelapisan aspal ulang. Sedangkan untuk ruas jalan yang dilakukan pengaspalan ulang dengan aspal hotmix, kondisinya masih relatif baik.

Kondisi jalan yang banyak terjadi kerusakan ini, antara lain terdapat di ruas jalan antara Wangon-Ajibarang, Ajibarang-Bumiayu, Rawalo-Purwokerto yang merupakan jalan nasional. Seperti di wilayah Desa Sidabowa, Kedungwringin dan Notog Kecamatan Patikraja hingga Rawalo, cukup banyak lubang jalan yang membahayakan pengendara jalan.

Demikian juga di jalur antara Ajibarang-Bumiayu yang menjadi jalur utama dari Purwokerto ke Tegal, banyak terdapat ruas-ruas jalan yang mengalami kerusakan.

"Berkendara ketika hujan deras tiba dan malam hari, kita harus waspada terhadap lubang-lubang jalan ini. Kalau sedang hujan deras, pengendara harus hati bila hendak melintas di jalur tersebut. Harus jalan pelan-pelan agar tidak terjerembab akibat menabrak lubang," jelas Kusworo (43), warga Desa Ajibarang Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas.

Sedangkan di ruas jalan antara Wangon-Ajibarang, kerusakan jalan cukup parah terdapat di ruas jalan yang masuk wilayah Desa Jambu dan Cikakak Kecamatan Wangon. Bahkan kerusakan jalan di wilayah tersebut, kerap menimbulkan kemacetan panjang karena kendaraan berat bersumbu lebih dari dua yang melintas harus berjalan sangat pelan saat melintas di lokasi jalan rusak tersebut.

"Kondisi jalan di sini (Desa Jambu) rusak sekali. Kami tidak berani melintas agak cepat, karena kalau menabrak lubang dalam as roda bisa patah," kata Subagyo Surip, seorang pengemudi truk.

 

Kepala Balai Pelaksana Teknis (BPT) Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Wilayah Cilacap, Effendy Nugroho mengakui ada beberapa titik ruas jalan di wilayahnya mengalami kerusakan. Curah hujan yang cukup tinggi dan banyaknya kendaraan berat yang melintas, menyebabkan ruas jalan yang sebelumnya dilakukan perbaikan dengan sistem tambal sulam banyak mengalami kerusakan.

"Namun kami akan terus berupaya agar perbaikan bisa segera dilakukan," katanya.

Dia menyebutkan, perbaikan atau penambalan jalan berlubang sebenarnya sudah rutin dilakukan. Namun menurutnya, dengan adanya kebijakan baru dari pemerintah, maka kegiatan rutin penambalan tidak lagi dilaksanakan langsung oleh BPT.

"Kegiatan rutin seperti itu sekarang dikerjakan oleh kontraktor," jelasnya.

Untuk itu, terhadap kontraktor yang bekerja lambat, pihaknya akan mendesak agar kontraktor tersebut segera melakukan perbaikan. "Kami akan kejar mereka agar segera melakukan perbaikan jalan yang rusak," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement