REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Hujan siang malam, hingga Kamis (11/2) malam, menyebabkan elevasi air Sungai Bengawan Solo meningkat. Luapan air sungai terpanjang di Pulau Jawa ini, menenggelamkan sekitar 750 rumah di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Tercatat tiga wilayah kecamatan di sana terdampak air bah Sungai Bengawan Solo. Di antaranya, Kecamatan Grogol, Mojolaban dan Bendosari. "Dari ketiga lokasi banjir, sekitar 750 rumah dan ratusan hektare areal persawahan yang terendam," kata Suprapto, Kepala BPBD Kabupaten Sukoharjo, Jum'at (12/2).
Banjir di Kecamatan Grogol, merendam lima desa. Di antaranya, Desa Telukan, Kwarasan, Kadokan, Madegondo dan Parangjoro. Total rumah warga yang terdampak tercatat 508 unit. Tidak ada korban jiwa dalam bencana di sana. Namun, kerugian materi ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Sedangkan banjir di Kecamatan Mojolaban, air luapan Sungai Samin dan Bengawan Solo mengakibatkan 176 rumah di tiga desa, Gadingan, Laban dan Tegalmade terendam banjir. Beruntung, banjir tidak berlangsung lama, sejak mulai naik pukul 01.00 WIB, air sudah surut kembali.
Banjir di wilayah Sukoharjo kota terjadi akibat sistem drainase tidak bekerja sempurna. Sehingga tidak mengalirkan air dengan baik. Akibatnya, ratusan rumah di Kelurahan Gayam dan Kelurahan Jombor terendam air sejak Rabu siang hingga Kamis malam.
Selain itu, banjir juga menggenangi Jalan Jendral Sudirman sepanjang dua kilo meter. Sehingga mengakibatkan lalulintas tersendat. Kendaraan roda dua dan mobil kecil tidak bisa melintas. Hanya truk dan bus yang bisa lewat.
Musim banjir tahun ini, membuat petugas Dinas Sosial Pemkab Sukoharjo sibuk. Paling tidak, menyiapkan kebutuhan logistik bagi korban banjir.Sedikitnya 600 nasi bungkus dan kebutuhan dasar hidup lain diditribusikan kepada warga yang rumahnya terendam banjir.
"Pokoknya, kita memenuhi kebutuhan dasar hidup masyarakat terdampak lebih dahulu. Seperti, makan sehari tiga kali, dan selimut agar tidur mereka bisa aman dan nyaman. Itu dulu yang terpenting, sambil kita lakukan pendataan," kata Plt Kepala Dinsos, Sarmadi.
Petugas Dinsos Sukoharjo mendistribusikan nasi bungkus sehari tiga kali ke Kecamatan Grogol dan Kecamatan Mojolaban. Kedua kecamatan ini menjadi daerah yang paling banyak terdampak banjir selain Kecamatan Bendosari.