REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sub Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Jawa Tengah-Surakarta bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Solo menggelar aksi donor darah dengan tajuk 'BMPD Berbagi dan Berbakti-Share Your Blood To Save A Life'. Peserta pendonor yang berpartisipasi ternyata melebihi target. Dari 400 orang yang ditargetkan, hingga pukul 12.30 WIB, pendaftar donor mencapai 500 orang. Namun, peserta yang dinyatakan layak donor hanya 437 orang.
Adapun rincian kantong darah yang terkumpul yakni golongan darah O terkumpul 183 kantong, golongan darah B terkumpul 143 kantong, golongan darah A 83 kantong serta golongan darah AB 28 kantong darah. Bandoe Widiarto, Ketua Sub BMPD Jateng-Surakarta mengatakan, selain mengundang karyawan perbankan, BMPD juga mengajak sejumlah instansi perguruan tinggi, media, TNI, untuk berpartisipasi. "Ini merupakan salah satu aksi dari bidang sosial sub BMPD Jateng-Surakarta," katanya Jumat (12/2).
Bandoe mengatakan, kebetulan belakangan banyak wabah demam berdarah (DB) menyerang. Karena itu diharapkan dengan adanya kegiatan yang positif ini keberadaan BMPD dapat lebih bermanfaat untuk masyarakat luas, khususnya untuk masyarakat Soloraya.
Sumartono Hadinoto, Sekretaris PMI menginformasikan stok darah di Kota Solo masih dinyatakan aman. Saat ini, kantong darah yang tesedia adalah 1.348 kantong. Golongan darah A sebanyak 85 kantong, darah B sebanyak 176 kantong, darah O ada 519 kantong, dan golongan darah AB ada 568 kantong..
Sumartono menambahkan, jumlah kantong darah tersebut belum termasuk tambahan dari aksi sosial Sub BMPD Jateng-Surakarta hari ini. Sub BMPD Jateng-Surakarta menggelar aksi donor darah yang tepat dalam kondisi musim demam berdarah, seperti ini.
''Kami atas nama PMI berterimakasih kepada Sub BMPD Jateng-Surakarta yang telah mengagendakan kegiatan ini. Sehingga stok darah yang semula aman menjadi lebih aman,'' katanya.