Sabtu 13 Feb 2016 14:04 WIB

Setelah Homoseksual, Apakah Paedofil Juga Minta Hak yang Sama?

Demonstrasi mengecam kaum homoseksual. Ilustrasi
Foto: AP
Demonstrasi mengecam kaum homoseksual. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak negara-negara Barat yang kini telah mengakui LGBT dan memperbolehkan pernikahan sesama jenis. Bahkan, pasangan LGBT diperbolehkan untuk mempunyai anak.

Namun, tak sedikit kalangan di sana yang juga mengkhawatirkan pengakuan LGBT tersebut. Salah satunya yakni ayah Senator Ted Cruz, Rafael Cruz. Kekhawatiran itu ia sampaikan pada Oktober tahun lalu tentang kemungkinan aktivis LGBT akan juga mencoba melegalkan paedofilia.

"Saya kira hal selanjutnya yang akan mereka dorong adalah melegalisasi paedofil," ujal Cruz kepada BuzzFeedNews dan dilansir Washingtonn Post.

Rafael Cruz yang juga seorang pastor menyampaikan pernyataan itu saat World Congress of Families di Salt Lake City. Rafael mendukung anaknya, Ted Cruz, yang kini maju sebagai kandidat presiden AS dari Partai Republik.

Ihwal wacana penuntutan hak sama kalangan paedofil, seperti homoseksual, bukan hal baru. Pada 2011, Jack Minor, editor senior dari greeleygazette.com, membuat tulisan yang memicu kontroversi dengan judul, "Pedophiles want Same Rights as Homosexuals".

Ia mengatakan, dengan menggunakan taktik sama yang digunakan aktivis gay, paedofil mencoba mencari pembenaran atas hasrat seksual mereka kepada anak. Hasrat itu tidak jauh berbeda dengan heteroseksual dan homoseksual.

Sejumlah ahli terus memperdebatkan masalah ini, apakah paedofil merupakan hasrat seksual sejak lahir atau merupakan penyimpangan akibat trauma atau hal-hal tertentu.

Dalam penelitiannya, seorang psikologis ternama James Cantor mengatakan, paedofil membagikan karakter kabel otak berbeda. Dia berpendapat, satu sampai lima persen dari semua manusia memiliki kecenderungan untuk tertarik dengan anak-anak. 

Baca juga,  Facebook dan WhatsApp juga Dukung LGBT.

 

sumber : Washington Post
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement