REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sopir dan Kernet Metro Mini 640 Jurusan Pasar Minggu - Tanah Abang mengaku keterangan yang diberikannya pada polisi semula telah direncanakan. Hal ini lantaran mereka berdua takut diamuk massa di dalam mobil.
"Kami berdua ngarang pak, rencana ngarang setelah kami selesai bawa korban ke rumah sakit, baru kami ngarang pak," ujar kernet Metro Mini Muhammad Endah di Polda Metro Jaya, Ahad (14/2) malam.
Menurut Endah kejadian sekitar jam 18.00 WIB. Di dalam mobil ada lima orang penumpang. Endah berdiri di pintu depan sedangkan korban bernama Agus Budi Wibowo turun dari mobil lewat pintu belakang."Terus Bagus jatuh, engga ada yang dorong pas turun," ujar Endah.
Menurut dia, saat itu mobil masih melaju dan korban tidak bilang saat hendak turun. Sehingga saat korban turun dia langsung jatuh ke aspal.
"Kecepatan engga tau berapa, jatuh di pintu belakang, saya di depan. Yang lain pada turun tapi engga ada yang nolongin," ujar Endah.
Alasan perampokan yang direncanakan pun dibenarkan oleh sang sopir, Muhammad Sasih. Dia mengaku saat kejadian tidak ada perampokan di dalam mobil Metro Mini 640 yang dibawanya.
Setelah mengetahui korban jatuh, langsung dibawa oleh sopir dan kernet menuju rumah sakit Budi Mulia. Kemudian korban dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sudah dikawal oleh polisi lalu lintas.
"Saya nunggu membayar di Budi Mulya, saya bilang (pada kernet) ntar kalo ditanya polisi bilang perampokan atau didorong," ujar Sasih.