Senin 15 Feb 2016 12:39 WIB

Ahok Samakan Pelacur Dengan Koruptor

Rep: c33/ Red: Muhammad Hafil
Aktivitas di Kawasan Kalijodo saat siang hari, Jakarta, Kamis (11/2).  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Aktivitas di Kawasan Kalijodo saat siang hari, Jakarta, Kamis (11/2). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama mengatakan perilaku pelacur sama seperti koruptor. Ia menegaskan dosa koruptor sama saja dengan pelacur.

Basuki atau biasa disebut Ahok mengatakan masyarakat harus membuka matanya terkait pelacuran dan korupsi. Kata dia,masyarakat seharusnya bisa menilai secara objektif pelacur dan koruptor sama-sama menimbulkan dosa besar. Bahkan menurutnya, dosa keduanya pun sama karena tidak memperhatikan yatim piatu dan fakir miskin.

"Jadi kita masih yang fair saja, ngomong saja apa adanya lah. Kamu kalau jadi pelacur atau koruptor dosanya sama enggak? enggak perhatikan yatim piatu, terlantarkan fakir miskin, dosanya sama engga? Orang minta bantu, kamu enggak bantu dosanya sama enggak? Sama masuk neraka (pelacur dan koruptor)," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Senin (15/2).

Meski sempat mewacanakan adanya kawasan prostitusi, Ahok mengaku sulit merealisasikannya. Sebab ia menyadari desakan masyarakat begitu kental untuk menentangnya. Sehingga ia berharap minimal kawasan prostitusi tidak menyebarkan penyakit.

"Jadi bagi saya yaudah lah prostitusi yang penting kita enggak mau nyebarin penyakit. Banyak ibu rumah tangga kena HIV. Kita lagi tes berapa yang kena HIV karena kalau sudah kena AIDS meninggal ini orang," ujarnya.

Sedangkan terkait penertiban kawasan Kalijodo, ia menyatakan pendekatan bersifat agama baiknya menjadi prioritas. Ia menyadari jika di kawasan Kalijodo ada sebuah masjid yang terbilang cukup besar. 

"Kamu mesti pendekatan agama. Kamu liat Kalijodo (punya) masjid segede gajah gitu yang bangunnya siapa? jangan-jangan bos-bos situ juga ngumpulin duit, saya juga enggak ngerti," ucapnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement