REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Baru-baru ini Indonesia diramaikan dengan kampanye lesbian, gay, bisex, dan transgender (LGBT) baik yang pro maupun kontra. Kendati demikian, di kota Tangerang dan Tangerang Selatan belum menampakkan geliat arus modernisasi tak lazim itu.
Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang, Agus Sudrajat mengaku belum ada data resmi terkait penyimpangan LGBT di kota Tangerang. Demikian pula belum ada panti rehabilitasi yang khusus menangani korban penyimpangan LGBT tersebut.
"Belum ada data mengenai hal itu (penyimpangan LGBT), belum ada laporan masuk ke kami," katanya kepada Republika.co.id di Tangerang, Selasa (16/2).
Senada dengan Agus, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Abdurrahman mengaku belum ada laporan mengenai kasus penyimpangan LGBT di lingkungan sekolah di seluruh kota Tangerang.
Kondisi ini juga terjadi di kota Tangerang Selatan. Kepala Dinas Sosial kota Tangerang Selatan, Purnama Wijaya juga mengaku belum memiliki data resmi mengenai penyimpangan LGBT tersebut. Demikian pula belum ada panti rehabilitasi khusus untuk menangani korban penyimpangan LGBT di sana.
"Meskipun pasti ada satu atau dua pasang pasangan sejenis di Tangerang Selatan, namun secara data resmi kami belum ada. Demikian pula panti rehabilitasi khusus juga belum ada, karena belum menemukan kasusnya," katanya.