REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengaku pernah mendatangi kafe milik Daeng Aziz di Kali Jodo. Dia mendatangi kafe tersebut untuk mendengarkan dangdut.
"Saya sengaja masuk ke kafenya dia (Aziz) dengerin dangdut," ujar Krishna di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/2).
Krishna mengaku saat itu dirinya masih menjabat sebagai Kapolsek Penjaringan, Jakarta Utara pada 2001 - 2004. Krishna sampai harus melakukan pendekatan psikologis untuk mendekati Aziz atau saat ini dikenal dengan Daeng Aziz.
Dengan pendekatan multisisiplin ilmu, kata Krishna memang cara tepat untuk mendekati warga Kalijodo. Karena saat itu banyak premanisme dan oknum di Kalijodo.
Krishna mengaku benar dirinya pernah ditodong. Saat itu dirinya hanya dengan delapan orang polisi sedangkan Aziz membawa senjata dan di belakangnya ada 300 preman yang membawa tombak.
"Kalau saya rebut-rebutan senjata lawan 300 orang bawa tombak, itu kan konyol," ujar Krishna.
Sehingga pihaknya sengaja menggunakan pendekatan psikologis. Barulah besoknya, Krishna datang kembali membawa pasukan yang lebih besar.
Baca juga, Tak Ada Preman di Kalijodo, Ahok Belum Sepenuhnya Percaya Polisi.