REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Memasuki puncak musim hujan yang diperkirakan pada Februari 2016, kasus demam berdarah dangue (DBD) di Kota Bogor masih terjadi. Pertanggal 16 Februari 2016, pasien DBD di Kota Bogor masih tercatat.
"Total kasus hingga 16 Februari 2016 mencapai 258 orang sejak Januari 2016," kata Kabag Humas Pemkot Bogor Encep Mohammad Ali Alhamidi, Rabu (17/2).
Encep menjelaskan, di Kota Bogor pada Januari 2016 total kasus DBD mencapai 176 orang. Sementara itu, memasuki Februari 2016 mulai menurun karena baru tercatat sebanyak 82 kasus pasien DBD.
Semenjak DBD meningkat saat awal 2016, ada penderita penyakit tersebut yang tercatat meninggal dunia. "Kematian karena DBD untuk warga Kota Bogor sudah mencapai dua orang," tutur Encep.
Encep menambahkan, pasien pertama berumur dua tahun warga Kelurahan Balumbang Jaya meninggal di Rumah Sakit Karyabhakti. Lalu pasien kedua berusia sembilan tahun warga Kelurahan Sindang Barang meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor.
Ia menyatakan, pemerintah Kota Bogor memohon Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) DBD kecamatan dan pokja DBD kelurahan untuk menggerakkan warganya untuk waspada DBD.
"Harus melakukan gertak PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) seminggu sekali di rumah masing-masing dengan 3M (menguras, menguras, menimbun) plus agar penyebaran kasus DBD di Kota Bogor dapat dikendalikan," jelas Encep.