Rabu 17 Feb 2016 17:04 WIB

Usia Tepat Belajar Silat Menurut Cecep Arif Rahman

Trio The Raid, Iko Uwais, Yayan Ruhian, dan Cecep Arif Rahman
Foto: Reiny Dwinanda
Trio The Raid, Iko Uwais, Yayan Ruhian, dan Cecep Arif Rahman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Guru silat dan aktor laga Cecep Arif Rahman berpendapat anak sudah bisa mulai berlatih pencak silat pada umur tiga tahun. Meski begitu tetap ada tahapan alias porsi latihan yang perlu disesuaikan.

"Ini berdasarkan pengalaman saya," kata Cecep di Jakarta, Rabu (17/2).

Pesilat yang muncul dalam film "Star Wars: The Force Awakens" itu menjelaskan ada beberapa tahapan yang harus dilewati sebelum belajar bela diri.

Pada usia tiga sampai enam tahun, menurut dia, anak-anak dilatih melakukan gerakan bebas, yang penting mereka terbiasa bergerak secara aman. "Misalnya latihan jatuh yang aman," kata pria yang kerap mengikuti turnamen bela diri di luar negeri itu.

Ketika menginjak enam tahun, ia melanjutkan, anak bisa mulai diajari menghafal gerakan silat, namun belum dilatih menggunakannya untuk bela diri. "Takut dipakai untuk menyakiti orang," katanya.

"Umur 16 tahun ke atas, kalau sudah stabil, baru diajari bela diri," kata Cecep, yang menjadi instruktur silat Panglipur di sebuah klub kebugaran Jakarta.

Pria yang aktif mengajar silat di Garut dan Jakarta itu menegaskan bahwa pencak silat adalah seni bela diri yang bebas namun aman. Dia mencontohkan, tidak ada larangan untuk menggigit lawan dalam silat.

Kendati demikian, pencak silat tidak boleh dipakai untuk tujuan mematikan. "Kalau bisa jangan sampai mencelakakan, cukup untuk melumpuhkan saja," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement