REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH M Zainul Majdi mendukung langkah aparat penegak hukum menindak aksi pelaku terorisme. Sebab, jika seseorang sudah menjadi teroris dan melakukan aksi terorisme, maka akan berhadapan langsung dengan aparat penegak hukum.
“Kasus teroris kemarin, kalau sudah menjadi teroris dan melakukan upaya nyata (aksi teror) maka berhadapan dengan aparat penegak hukum. Kita dukung aparat penegak hukum,” ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram usai melantik tujuh kepala daerah se-NTB, Rabu (17/2).
Baginya, terorisme di NTB merupakan gerakan yang datang paling belakang dan bukan karakter islam di NTB. Ia mengatakan Islam di NTB adalah Islam yang menghadirkan keselamatan, kebaikan dan kedamaian. Serta bisa menyatu dengan adat istiadat yang berada di masyarakat.
“Jadi (Islam di NTB,red) bukan pemahaman Islam yang keras, apalagi menafikan yang lain, tidak begitu,” ungkapnya.
Ia mengatakan persentase gerakan radikal/teror di NTB sangat kecil dengan tingkat penyebaran hanya berada pada dua titik dan berkembang relatif masih baru.
Sehingga, dirinya optimistis apabila seluruh lembaga bekerja keras maka paham yang destruktif dan mengajak aksi teror bisa dihilangkan.