REPUBLIKA.CO.ID, Suasana lokalisasi Kalijodo di Jalan Kepanduan II di Penjaringan, Jakarta Utara, terlihat lebih sepi dari biasanya. Terlebih, sejak surat edaran penertiban dan pembongkaran sejumlah bangunan di kawasan Kalijodo telah ditempel sejak Ahad (14/2).
Beberapa warga pun terlihat lesu saat mendengar rencana penggusuran area tersebut, termasuk lokalisasi Kalijodo. Biasanya, Kalijodo sudah dimeriahkan dentuman suara disko sejak pukul 19.00 WIB. Sekarang pintu lokalisasi tak terbuka selebar kemarin. Kalaupun ada yang masih buka, kesannya biasa saja. Tanpa lagu disko yang menyambut.
Satu buah mobil boks membawa sejumlah bir tiba. Tentu saja, untuk dipasok ke sejumlah kafe protistusi yang berada di Kalijodo. "Pelan-pelan masih banyak orang," kata seseorang mengingatkan kepada rekannya pada Rabu (17/2).
Mereka parkir di ujung Jalan Kepanduan II, Kel Penjagalan, Kec Pesangrahan, Jakarta Utara. Letaknya tepat di dekat batas Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Sementara, beberapa orang masih memperhatikan setiap kali berita bertema Kalijodo di layar televisi. Mereka menonton layaknya nonton bareng sepak bola. Setelah pemberitaan berakhir, berbagai macam argumen keluar.
Setelah pukul 20.00 WIB, seseorang berkata kepada temannya, "Bilang bos buka apa enggak?" Mendengar itu rekannya segera pergi.
Mata-mata mereka selalu mengawasi setiap orang yang hadir. Kadang raut wajah enggan menjawab dibarengi cemberut terlihat.
Sejak siang hari sejumlah pemilik lokalisasi cenderung enggan menjawab terkait rencana penggusuran dan penertiban di daerah mereka. Kalaupun dijawab, mereka hanya mengatakan, "Saya cuma main ke tempat teman."
Kemudian, ada lagi yang lari atau bersembunyi dan memilih menutup rapat pintu kafe protistusi dengan teralis besi. Warung kelontong juga tampak sepi pembeli. Keuntungan mereka dari "bisnis" di Kalijodo ikut seret.
Waktu telah menunjukkan pukul 22.00 WIB. Sejumlah kendaraan bermotor terlihat terparkir di parkiran lokalisasi. Namun, dibandingkan Selasa (16/2) kemarin, malam ini Kalijodo jauh lebih sepi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika