REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memerlukan kerangka pemikiran matang sebelum menutup kawasan Kalijodo, Kel Pejagalan, Kec Pesangrahan, Jakarta Utara.
Budayawan JJ Rizal mengatakan alangkah bijak Ahok melakukan penggusuran Kalijodo dengan menggunakan pemikiran matang. “Alangkah bijak dengan langkah-langkah strategis, misalnya cara menggusurnya. Belajar dari Kampung Pulo, Bidara Cina, yang tidak ada kemanusiaannya,” ujar JJ Rizal, Kamis (18/2).
Ia mengatakan Ahok jangan menutup diri seolah-olah menyelesaikan persoalan seorang diri, dan merasa dirinya yang paling benar. Ia menyarankan agar Ahok mengajak peneliti, akademisi dan aktivis yang memiliki integritas dan kredibel untuk merumuskan program dan jalan keluar. Terutama agar membantu memecahkan masalah dalam permasalahan aktivitas ekonomi di Kalijodo.
Selain itu, Ahok juga dinilai gagal karena sebelum melaksanaan penggusuran di Kalijodo dia tidak mempunyai pendekatan kepada masyarakat yang baik. Misalnya bagaimana melakukan langkah-langkah pendekatan secara persuasif, bukan dengan cara yang agresif dan konfrontatif.
Dia menerangkan bahwa bisnis esek-esek sudah pasti ada dimana saja, dan tidak mungkin dapat dihilangkan begitu saja. Apalagi mengingat Jakarta adalah kota besar di Indonesia. “Orang-orang Kalijodo mengharapkan Ahok datang ke sana, karena (mereka merasakan) langkah-langkah dia tidak betul,” tegasnya.