REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anak usaha syariah Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri (BSM), menyerahkan aksi korporasi penggabungan (merger) atau pun kemitraan dengan investor strategis kepada pemengang saham.
Direktur Keuangan dan Strategi BSM Agus Dwi Handaya menyatakan, inisiatif aksi korporasi baik terkait merger maupun permodalan investor strategis merupakan domain pemegang saham. ''Untuk penguatan dan pengembangan bisnis, BSM sangat mendukung langkah-langkah strategis yang akan diambil pemegang saham,'' ungkap Agus Dwi melalui pesan singkat, Kamis (18/2).
BSM saat ini sedang fokus mengimplementasikan Rencana Perusahaan (Corplan) 2016-2020 untuk mencapai aset Rp 200 triliun dan laba Rp 3 triliun, dimana salah satu strateginya adalah sinergi Mandiri Group.
Sebelumnya, Kementerian BUMN menunda rencana merger tiga bank syariah dan satu unit syariah milik bank BUMN. Kementerian mendorong agar mereka bermitra dengan investor strategis agar ada alih pengetahuan dan teknologi yang mendorong percepatan pertumbuhan perbankan syariah.