REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Profesor Yunahar Ilyas mengatakan, Pendiri ICMI sekaligus mantan anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Watik Pratiknya merupakan salah satu tokoh terbaik Muhammadiyah.
"Kami kehilangan tokoh terbaik. Beliau merupakan dokter sekaligus doktor, ahli anatomi. Beliau menekuni dakwah dan pendidikan, bahkan beliau rela meninggalkan profesi dokternya untuk aktif berdakwah dan pendidikan, juga aktif di ICMI untuk kepentingan umat," katanya, Jumat, (19/2).
Kalau profesi dokter, terang Yunahar, sebenarnya lebih dari cukup untuk mengejar dunia. Namun, beliau rela meninggalkan profesi dokter untuk berdakwah.
"Beliau memilih berdakwah demi umat daripada mengejar dunia, tak semua orang bisa melakukannya. Beliau orang yang baik, saleh, tawaduk," katanya. (BCL: Watik Sosok Humoris dan Menyenangkan).
Yunahar mengaku kehilangan atas meninggalnya Watik. "Saya pribadi dan Muhammadiyah turut berdukacita, semoga amal ibadahnya diterima Allah, dan dosa-dosanya diampuni."
Watik meninggal dunia di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih sekitar pukul 10 pagi, Jumat pagi, (19/2). Ia berpulang dalam usia 68 tahun.