Sabtu 20 Feb 2016 13:59 WIB

Ulil Klaim Masyarakat Perkotaan Mendiskriminasi LGBT

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ilham
Pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla.
Foto: Facebook
Pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla menilai masyarakat perkotaan saat ini selalu mendiskriminasi kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Masyarakat dinilai tidak bisa menerima, bahkan menyerang dan mengejek kelompok ini.

"Sikap diskriminasi terhadap kelompok minoritas ini pada akhirnya akan mendorong kekerasan fisik kepada mereka," kata dia dalam talkshow LGBT 'Beda Tapi Nyata' di Warung Daun, Cikini, Sabtu (20/2).

Ulil mengatakan, di kalangan masyarakat terdidik di perkotaan justru bersikap keras terhadap mereka. Sikap masyarakat justru terbalik dibandingkan dengan masyarakat di kampung.

Ulil mengenal orang yang LGBT di kampungnya tidak pernah mendapatkan kekerasan. Berbeda di masa sekarang, LGBT melakukan coming out sehingga membuat masyarakat tersinggung.

 

Selain dari kelompok agama, Ulil menduga sikap resisten ini merupakan pengaruh dari barat, khususnya Amerika. Karena mereka sangat puritan sekali terhadpa LGBT, terutama sekitar tahun 50-an.

Pada masa tahun 50an, masyarakat menolak keberadaan LGBT. Hingga sekitar tahun 1970, masyarakat baru menerima kelompok LGBT dan dianggap berorientasi seksual normal.

Ketika isu LGBT mencuat, Ulil memang kerap tampil membela eksistensi kelompok yang dinilai berorientasi menyimpang itu. Berikut adalah kicauan Ulil yang menuai kontroversi soal LGBT.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement