REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pelatih Kepala PSM Makassar, Luciano Leandro, saat ini tengah fokus mengeluarkan kemampuan dan potensi setiap pemain sebelum tampil di Indonesia Super Competition (ISC) 2016.
Luciano Leandro di Makassar, Ahad (22/2), mengatakan dirinya sengaja menerapkan sistem permainan cepat satu dua sentuhan karena ingin memunculkan potensi setiap pemain dan meningkatkan kemampuan mereka.
"Kita mengasah kecepatan pemain. Ini sebagai upaya agar kualitas pemain inti dan cadangan tidak jauh berbeda. Kita tidak ingi hanya diperkuat 11 pemain saja, sebab kalau ada cedera atau absen karena akumulasi, maka pelapisnya bisa menggantikan posisinya dengan baik," katanya usai memimpin latihan hari ini.
Pelatih Brasil itu menjelaskan, optimistis dengan pemain yang ada sekarang ini.Terkait kondisi kurang memuaskannya penampilan dua pemain Brasil yang sengaja diboyong ke Makassar yakni Jean Phelippe Dutra dan Carlos Eduardo, dirinya mengaku jika komposisi pemain yang ada sudah sesuai dan tepat.
Penilaian itu, kata dia, bisa dilihat dari koordinasi di lini belakang, tengah dan depan yang sudah menunjukkan kemajuan yang memuaskan. Seperti ketika memilih strategi defensif atau bertahan, setiap lini bisa bekerja sama untuk mempertahankan area gawang, begitupun sebaliknya saat ofensif atau menyerang.
"Saya punya prinsip jika pemain tengah dan depan harus kerja keras. Dan harus banyak variasi serangan, jangan hanya andalkan serangan sayap atau di tengah saja tapi punya banyak variasi serangan, " ujarnya.
Mengenai beberapa pemain yang saat ini sudah bergabung seperti, Syamsul Chaeruddin, Rasyid Bakri, Basri Lohy, Ferdinand Sinaga, serta gelandang asal Brasil Alex, Luciano menilai sudah bagus.
Pemain tersebut juga dinilai punya kemampuan serangan dan pertahanan yang baik. Kini tinggal melakukan variasi posisi di lapangan karena satu pemain bisa di tempatkan di posisi lain selain posisi aslinya.
Menurut dia, komposisi atau penempatan setiap pemain ternyata tetap berjalan baik. Namun hal itu memang dinilai belum bisa menjadi referensi sebelum melihat dalam sebuah laga uji coba.
"Nanti kita lihat lagi ketika uji coba, dari situ bisa dilihat bagaimana perkembangan dan tentu evaluasi tetap dilaksanakan," ujarnya.