REPUBLIKA.CO.ID, BAUTZEN -- Sebuah kebakaran terjadi di bangunan yang rencananya akan menjadi rumah migran di wilayah timur Jerman. Namun insiden tersebut jusru disambut sorak sorai warga yang menyaksikan kejadian tersebut.
BBC News melaporkan, kebakaran di kota Bautzen terjadi pada Ahad (21/2) pagi. Insiden tersebut menghancurkan atap bangunan bekas hotel yang sedang diubah menjadi fasilitas penampungan migran itu.
Polisi mengatakan, beberapa orang mencoba mencegah pemadam kebakaran memadamkan api. Ini menyebabkan atap bangunan tersebut hancur.
Perdana Menteri Saxony, Stanislaw Tillich menggambarkan mereka sebagai 'penjahat'. Polisi menduga pembakaran disengaja. Penyelidikan telah dilakukan termasuk mengerahkan detekif yang biasa berurusan dengan kejahatan ekstremis. Tak ada yang terluka atas insiden ini.
Polisi di Bautzen mengatakan banyak warga yang menyaksikan kebakaran mengatakan ini merupakan hal yang 'penuh kegembiraan'. Dua pria mabuk yang berada di lokasi ditangkap setelah menolak meninggalkan tempat kejadian.
Hotel di Bautzen ini rencananya akan dijadilan fasilitas penampungan migran. Tempat ini akan menjadi rumah bagi sekitar 300 migran.
Kejadian ini terjadi hanya beberapa hari setelah para pengunjuk rasa di kota Saxon lainnya, Clausnitz, memblokir kedatangan bus yang membawa akomodasi untuk migran. Mereka berteriak "Kami Adalah Warga".
Baca juga, Sampai di Saxony Jerman, Para Migran Dilecehkan Hingga Menangis.