REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Pemimpin perusahaan minyak nasional (NOC) Libya Mustafa Sanalla mengatakan, kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah(ISIS) kemungkinan akan kembali menyerang fasilitas minyak Libya.
Menurut Sanalla, kepada Reuters, tersangka militan ISIS telah melakukan serangan terbaru mereka terhadap infrastruktur minyak Libya pada Kamis (11/2) malam. Mereka membakar satu tangki produksi dan merusak yang lainnya di ladang minyak Fida.
Fida terletak di sebelah barat daya terminal minyak Es Sider dan Ras Lanuf, lokasi militan melancarkan serangan berulang dan menimbulkan kerusakan besar bulan lalu.
‘’Total produksi minyak saat ini sekitar 360 ribu-370 ribu barel per hari,’’ ujarnya, Senin (22/2).
Produksi minyak saat ini kurang dari seperempat dari 1,6 juta barel per hari yang Libya hasilkan sebelum pemberontakan menggulingkan presiden Muammar Qadafi pada 2011.
Baca juga, Libya Kandidat Kuat Markas Baru ISIS.