REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Biasanya wasit mengeluarkan kartu merah untuk pemain yang berbuat pelanggaran berat. Tapi apa jadinya kalau pemain yang mengacungkan kartu merah kepada wasit?
Jawabannya, kartu merah untuk si pemain. Itulah yang diterima gelandang Trabzonspor, Salih Dursun saat timnya melawan Galatasaray, di Turk Telekom Arena, Senin (22/2) dini hari WIB.
Dursun diusir keluar lapangan oleh wasit Deniz Bitnel setelah mengacungkan kartu merah kepada sang pengadil. Kartu itu direbutnya dari tangan Bitnel saat mengusir rekannya Luis Cavanda pada menit ke-86.
Kekesalan Dursun memuncak karena sebelumnya dua rekannya sudah lebih dulu keluar lapangan karena mendapatkan kartu merah.
Ozer Hurmaci meninggalkan lapanga pada menit ke-59 setelah menerima kartu kuning kedua. Sepuluh menit berselang, giliran Aykut Demir yang mendapatkan kartu kuning kedua sehingga diganjar kartu merah.
Namun saat itu skor masih 1-1. Trabzonspor lebih dulu mencetak gol dari titik putih lewat Erkan Zengin pada menit ke-25. Lukas Podolski membalas skor pada menit ke-69.
Minus dua pemain, Trabzonspor masih mampu menahan gempuran tim tuan rumah hingga akhirnya Luis Cavanda melakukan pelanggaran di kotak 16 pas. Bitnel memberikan hukuman kartu merah langsung pada Cavanda ditambah hukuman penalti untuk Trabzonspor.
Keputusan ini sontak diprotes oleh para pemain Trabzonspor, termasuk Dursun yang akhirnya bertindak ekspresif dengan merebut kartu merah wasit dan mengacungkannya kepada si empunya.
Tapi justru Dursun yang akhirnya keluar lapangan karena Bitnel mengusirnya setelah mendapatkan kartu merahnya kembali. Trabzonspor akhirnya hanya menyisakan tujuh pemain.
Selcuk Inan memastikan kemenangan Galatasaray 2-1 usai menuntaskan eksekusi penalti dengan sempurna.
Ini bukan pertama kalinya Trabzonspor mendapatkan masalah terkait wasit. Ketua klub, Ibrahim Haciosmanoglu, mendapatkan hukuman larangan 280 hari pada November 2015 setelah mengunci empat ofisial pertandingan di stadion semalaman karena tak memberikan timnya penalti.