REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosystem (KSDAE), Dr. Ir. Tahrir Fathoni meninjau persiapan kandang panda (Ailuropoda menaloleuca) di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor. Tahrir melaporkan, kesiapan sudah 80 persen.
"Kandang yang dibangun tidak hanya layak tapi terbaik, lokasinya mewah," ujarnya, Sabtu (20/2).
Tahrir mengaku pernah mengunjungi dan melihat pusat konservasi panda yang ada di Cina maupun Jepang. Tapi apa yang telah disiapkan oleh Taman Safari Indonesia untuk kehadiran 2 ekor panda asal Cina jauh lebih baik.
"Secara teksnis sudah bagus, kesehatan juga sudah tersedia, semua persiapan dikerjakan dengan baik,"katanya.
Kehadiran 2 panda raksasa asal Cina ini, merupakan hasil kerjasama antara 2 kepala negara yakni Presiden Joko Widodo dengan Presiden Cina.
"Persetujuan sudah ada tinggal administrasi, prosesnya sedang berjalan. Percepatan kehadiran panda raksasa ini perlu juga mendapat dorongan dari Kementerian Luar Negeri." katanya.
Menurut Tahrir Fatonhi, Indonesia merupakan negara ke-14 yang ditunjuk sebagai tempat penangkaran panda. Pemerintah Tiongkok begitui selektif untuk menempatkan satwa yang menjadi ikon negaranya, karena saat ini jumlah populasi yang tersedia hanya 200 ekor saja.
Ketika ditanya persiapan pemerintah dalam menyambut kehadiran panda ini, Tahrir mengatakan menurut perkiraan, giant panda baru akan dikirim setelah proses administrtasi selesai, diperlukan waktu selama dua bulan lagi.
"Kehadiran Giant Panda di TSI selain untuk mempererat hubungan diplomasi antar dua negara melalui diplomasi panda, juga pembuktian kemampuan kita ( Indonesia ) dalam melakukan upaya konservasi dan penangkaran panda,"kata Tahrir.
Sementara itu Frans Manansang Direktur Taman Safari Indonesia menyebutkan kandang panda berada di lahan seluas 1.800 m persegi. Terdapat dua kandang, yakni out door dan in door, dilenglengkapi ruang karantina dan tempat kesehatan.
"Persiapan kandang dan wahana baru ini dipersiapkan selama 1 tahun. Sekarang tinggalo menunggu diisi panda" tambah Frans lagi.