REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jambi terus mengawasi komunitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) Jambi. Ini dilakukan agar komunitas itu tidak meresahkan masyarakat.
"LGBT Jambi tidak terdaftar di Kesbangpol, tapi komunitasnya ada, mereka sering kumpul-kumpul. Kita sudah deteksi dan kita awasi," kata Kepala Badan Kesbangpol provinsi setempat Ali Dasril, Senin (22/2).
Komunitas tersebut, kata dia, sejauh ini tidak memperlihatkan kegiatan-kegiatan yang negatif dan tidak mengkampanyekan komunitas atau merekrut anggota baru.\
(Jangan Beri 'Panggung' untuk LGBT)
"Selagi kita lihat masih positif dan tidak mengkampanyekan kegiatan mereka itu masih ada toleransi, tapi jangan sampai membuat masyarakat resah," katanya menjelaskan.
Selain itu, laporan resmi atau pengaduan masyarakat tentang keresahan adanya LGBT di Jambi juga belum ada, baik di Pemprov maupun di Kesbangpol. "Dulu pernah ada kontes Waria di gedung Pemuda Kota Jambi, tapi oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dibubarkan, setelah itu tidak ada lagi kegiatan mereka," kata dia.
Umumnya di Jambi, jelasnya, anggota LGBT yang berstatus mahasiswa masih merahasiakan identitas mereka, tapi anggota yang sudah bekerja biasanya sudah terang-terangan. Meskipun komunitas LGBT ada di wilayah Jambi, pihaknya tidak melarang selama tidak mengganggu ataupun meresahkan masyarakat di sekitar. Upaya yang dilakukan Kesbangpol, kata dia, yakni melakukan pencegahan khususnya masyarakat yang belum merasuki dunia LGBT.