REPUBLIKA.CO.ID, ALJIER -- Saat operasi militer asing di Libya untuk memburu anggota kelompok yang berafiliasi kepada ISIS makin membayang, negara tetangga, termasuk Aljazair dilanda kekhawatiran.
Semua negara tetangga Libya khawatir campur tangan asing akan menyebarkan kekacauan ke seluruh wilayah tersebut. "Kita mungkin menyaksikan gelombang pengungsi yang akan menyelamatkan diri dari perang," kata mantan agen intelijen Aljazair Mohamed Khelfaoui.
Ia menambahkan gerilyawan yang berafiliasi kepada ISIS juga mungkin memanfaatkan arus pengungsi tersebut untuk menyusup ke dalam wilayah Aljazair. Sementara itu, mantan diplomat Aljazair Halim Benatallah memperingatkan operasi militer darat di Libya akan menyebar kekacauan ke seluruh wilayah Afrika Utara.
"Aljazair menentang campur tangan militer di Libya, tapi pasukan Barat takkan mempertimbangkan penentangan ini," kata Benatallah.
Libya telah menderita kevakuman keamanan dengan meningkatnya dominasi kaum garis keras sejak kejatuhan dan tewasnya pemimpin negeri tersebut, Muammar Gaddafi pada 2011. Negara itu telah dilanda perpecahan politik dan kerusuhan yang meningkat. Aljazair telah memperkuat kehadiran militernya di garis perbatasan sepanjang 1.000 kilometer dengan Libya.
Baca juga:
sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement