REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR Rendy Lamadjido menilai, negara sudah memerlukan kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung, lantaran sejak era penjajahan Belanda hingga kini belum ada inovasi terbaru dalam dunia perkeretaapian nasional.
Kendati begitu, ia mengaku kecewa dengan Menteri BUMN Rini Soemarno yang dianggap terlalu mendominasi dalam proyek tersebut.
"Saya agak kecewa Menteri BUMN terlalu mendominasi masalah ini, padahal ini kewenangan perhubungan," ujarnya dalam rapat kerja dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengenai pembahasan pelaksanaan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (25/2).
Ia menilai, BUMN seharusnya tunduk pada Undang-Undang perkeretaapian.
"Mohon hilangkan kegaduhan, presiden sudah groundbreaking marilah sama-sama sambut," lanjutnya.
Selain itu, ia menyarankan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub untuk pro aktif dan menjemput bola agar proyek ini dapat segera bergulir.
Kendati begitu, ia memahami Kemenhub dituntut untuk tetap mengedepankan kelayakan pembangunan agar di kemudian hari tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Ia mengaku tidak sependapat dengan sejumlah anggapan miring dan keraguan terhadap Cina.
"20 ribu km rel yang sudah dibangun Cina, apalagi tahun lalu Cina kerjakan Las Vegas dan Los Angeles apa yang kita sangsikan lagi," katanya menegaskan.