REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasubdit III Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Adi Vivid mengaku berulang kali pihaknya melakukan penyamaran menyelidiki klinik aborsi ilegal. Berkali-kali menyamar berkali-kali mereka juga gagal.
"Berkali-kali melakukan upaya (penyamaran) tapi ketahuan, terus kita ganti orang," ujar Adi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (25/2).
Menurutnya tidak mudah untuk mengetahui persis lokasi klinik tersebut. Pasalnya semua plang yang dipasang dan kondisi di dalam klinik sangat berbeda. Misalnya saja klinik aborsi di Jalan Cimandiri, Kenari, Menteng.
Di depan klinik tersebut tertulis plang Lion Air dan di depan rumah tertulis rumah konsultan dan advokat. Tentu ini menurut Adi mengelabui masyarakat yang belum tahu.
Sehingga saat salah seorang polisi wanita menyamar dan berpura-pura hamil pun hanya berkomunikasi melalui pesawat telepon. Kemudian bertemu di salah satu tempat makan cepat saji bukannya langsung dibawa ke klinik.
"Nah di sana lah mereka menscreening kita, apakah layak dan membawa orang hamil. Jadi tidak langsung menyebutkan lokasi kliniknya," katanya.
Hal ini dilakukan oleh calo-calo supaya klinik tempat mereka mengais rezeki tidak lekas terbongkar. Sehingga mereka bertugas bukan saja sebagai calo pembawa pasien namun juga sebagai mata-mata.
Adi merasa bersyukur satu bulan yang lalu penyamaran dua orang polwan telah berhasil mengelabui salah seorang calo. Sehingga penyelidikan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan mengetahui lokasi klinik aborsi ilegal terbongkar.
"Bagi kami ini suatu prestasi, karena tingkat kesulitannya cukup tinggi," ucapnya.
Menurutnya inilah alasan setiap pasien yang mendaftar melalui website terlebih dahulu harus bertemu di luar. Karena tidak sembarangan orang mengetahui lokasi klinik aborsi berada.
Tapi Adi menegaskan pihaknya tidak akan berhenti hanya pada dua klinik Cimandiri dan Cisadene ini. Penyelidikan akan terus dikembangkan untuk membongkar klinik-klinik yang diduga ilegal lainnya.
"Tapi tidak bisa saya sampaikan, kan masih dalam penyelidikan," katanya.
Diketahui, pada Jumat (19/2) aparat kepolisian Polda Metro Jaya dan Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan penggeledahan klinik aborsi ilegal di kawasan Menteng. Dua klinik terjaring operasi yaitu klinik di jalan Cisadane, Cikini dan jalan Cimandiri, Kenari, Menteng, Jakarta Pusat.