REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pasukan keamanan Filipina menewaskan 42 pemberontak yang mengklaim memiliki ikatan dengan ISIS. Mereka terlibat pertempuran selama lima hari di pegunungan pulau selatan.
Sebanyak tiga tentara tewas dan 11 lainnya terluka ketika pasukan menyerang benteng afiliasi Jamaah Islamiyah, jaringan militan Asia Tenggara di provinsi Lanao del Sur.
"Pasukan kami mampu merebut kubu teroris pada Kamis malam," kata juru bicara Mayor Filemon Tan.
Saat ini, pihaknya masih mengejar para pemberontak. Angkatan Udara bahkan berencana menjatuhkan bom, mengerahkan helikopter menembakkan roket dekat kota Butig.
Pejabat tentara dan polisi meyakini beberapa faksi pemberotak termasuk kelompok kecil. Namun tidak dengan kelompok Abu Sayyaf yang telah berjanji setia kepada ISIS, meski tidak ada bukti terkait hubungan keduanya.
Di tempat lain di Mindanao, tentara juga mengejar kelompok Abu Sayyaf yang menahan beberapa orang asing termasuk seorang warga Jepang, seorang warga Belanda, dua orang Kanada dan seorang dari Nowegia.
Baca juga, ISIS Berbahasa Melayu Ancam Malaysia.