Jumat 26 Feb 2016 17:32 WIB

Tinggi Air di Katulampa Masih Normal

Rep: C32/ Red: Achmad Syalaby
Bendungan Katulampa yang kering di Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/9).   (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bendungan Katulampa yang kering di Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/9). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Pelaksana Bendung Katulampa Andi Sudurman mengatakan pantauan ketinggian air masih tergolong aman. Ia mengatakan ketinggian air di Katulampa masih tergantung cuaca dan curah hujan. 

“Sekarang masih aman, meskipun di beberapa kota curah hujan meningkat namun keadannya tidak sama dengan di Bogor teruatama puncak,” kata Andi kepada Republika.co.id, Jumat (26/2).

Andi menjelaskan tinggi muka air (TMA) sejak pagi ini (26/2) tidak ada penambahan yang signifikan meskipun malamnya hujan. Menurut dia, hingga sekitar pukul 16.00 WIB, tinggi muka air (TMA) Bendung Katulampa hanya 20 cm.

“TMA 20 cm masih bertahan kok, tidak mengalami penurunan atau kenaikan. Cuaca di puncak dan kisaran Bogor juga hanya mendung jadi tidak ada curah hujan tinggi,” jelad Andi.

Ia juga mengklarifikasi kabar yang beredar kalau Bendung Katulampa jebol karena debit air yang meningkat. Menurut Andi hal tersebut tidak benar karena cuaca hanya mendung dan sesekali gerimis daja. “Cuaca tidak ada hujan lebat dalam waktu lama, TMA juga masih bertahan 20 cm jadi tidak ada bendung jebol,” ungkap Andi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement