Sabtu 27 Feb 2016 22:54 WIB

Lima Petinju Muslimah Diteaterkan

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, BRADFORD -- Pentas teater tentang lima petinju Muslimah asal Inggris akan tampil perdana di Festival Seni Internasional Perth, Australia. Bertajuk 'No Guts, No Heart, No Glory' drama teater tersebut ditulis oleh penggubah sandiwara asal Inggris, Aisha Zia. Dilansir dari ABC Online, Rabu (24/2), sandiwara yang telah dipentaskan di Inggris 2014 lalu disutradarai Evie Manning.

"Ini tentang menjadi muda, perempuan yang melakukan hal di luar perkiraan," ujar Manning. "Ini tentang menantang horizon dan batas, dan drama ini berdasarkan hasil wawancara dengan petinju-petinju wanita Muslim."

Sandiwara tersebut terinspirasi dari kehidupan Manning. Dia besar di Bradford, Inggris, salah satu kota dengan komunitas Muslim yang besar. Di sanalah Manning bertemu dengan Muslimah yang tertarik dengan tinju. Tetangganya yang mengenakan burka tersebut selalu mengundang Manning ikut berlatih tinju. Hal itu membuatnya terkejut, sekaligus tertarik.

"Seumur hidup saya dibesarkan di dalam komunitas Muslim, saya punya banyak teman Muslim, dan saya masih kaget dia (tetangganya, red) berlatih tinju dan saya pikir kita harus menantang ini," lanjutnya.

Naskah sandiwara itu ditulis dengan kelima pemeran yang semuanya adalah Muslimah Pakistan. Hanya seorang pemeran, Saira Tabasum, yang sungguhan memiliki pengalaman di dunia tinju. Namun menurut Tabasum, mantan pemenang Kejuaraan Tinju Universitas Britania tersebut sesungguhnya sangat sulit memadukan tinju dan akting.

Tiket pertunjukan sandiwara yang akan dipentaskan di Gimnasium Queen Street tersebut telah terjual habis. Sebelumnya No Guts, No Heart, No Glory dipentaskan pertama kali di Edinburgh Fringe 2014, dan memenangkan penghargaan pertama Scotsman Fringe. Ini adalah pementasan pertama mereka di Australia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement