REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengajak Umat Islam, terutama pemuda, untuk melawan paham-paham radikalisme dengan radikalisme positif.
Hal ini disampaikan karena melihat semakin merajalelanya paham radikal, yang sering dihembuskan di Media Sosial (Medsos).
"Di medsos, kalau ada radikalisme kita harus lawan dengan radikalisme dengan baik," kata Dahnil di kantor Centre for and Cooperation among Civilisations (CDCC), Jakarta Pusat, Senin (29/2).
Dahnil mengatakan, masalah besar radikalisme di Indonesia tidak hanya sekadar masalah kesalahpahaman paham, tapi juga soal ekonomi di kehidupan masyarakat.
Dengan begitu, kata dia, masyarakat mudah ditawarkan dengan janji manis kehidupan yang lebih baik, lewat radikalisme.
"Seperti di Sarinah misalnya, pelakunya juga datang dari orang miskin yang terkendala masalah ekonomi. Radikalisme, bukan sekadar persoalan agama," ucapnya.
Ia menambahkan, Umat Islam saat ini juga membutuhkan pemahaman bersama dalam menghormati minoritas di Indonesia.
Masyarakat Indonesia, lanjut Dahnil, juga harus membayangkan bagaimana menjadi minoritas, sehingga bisa membuat masyarakat menghormati minoritas di Indonesia.