REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pemerintah Kota (Penkot) Tangerang Selatan (Tangsel) akan melaksanakan razia gabungan bersama Dinas Sosial (Dinsos), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Kepolisian. Razia itu digelar sebagai langkah antisipasi serbuan pekerja seks komersil (PSK) bekas lokalisasi Kalijodo, Jakarta Utara yang Senin (29/2) kemarin.
Purnama Wijaya, Kadinsos Tangsel menyatakan, ketiga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus kompak dalam penganggaran. Sehingga, butuh waktu untuk merealisasikan kegiatan tersebut.
"Kemungkinan awal Maret ini kami akan melakukan razia gabungan. Karena kami harus menyinkronkan anggaran masing-masing SKPD," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (31/2).
Purnama mengatakan, jika para PSK Kalijodo hijrah ke Tangsel, kemungkinan mereka akan beroperasi di Tegal Rotan, Pondok Aren, Buaran, dan Setu. Beberapa lokasi tersebut yang nantinya akan menjadi sasaran razia.
Nantinya jika ada PSK yang terjari, mereka akan dibawa ke panti sosial khusus wanita tunasusila di Pasar Rebo. Sebab, Pemkot Tangsel baru memiliki rumah singgah dan belum memiliki panti rehabilitasi khusus seperti Jakarta.
"Sekarang (rumah singgah) baru digunakan sebagai tempat penampungan sementara saja sebelum dibawa ke panti sosial. Mungkin hanya sekitar tiga hari. Seperti kemarin, warga Tangsel eks Gafatar juga sempat ditampung di sana sebelum dipulangkan," ujarnya menjelaskan.
Nantinya, ucap Purnama, rumah singgah yang masih menyewa tersebut akan dijadikan sebagai panti rehabilitasi bagi wanita-wanita tuna susila. Proyek ini diperkirakan akan terealisasi pada 2017 mendatang, sembari mencari lahan yang cocok untuk dijadikan tempat rehabilitasi.