REPUBLIKA.CO.ID, Ratusan kucing di sebuah pulau di Jepang beramai-ramai menjilati kumis mereka sebagai tanda permohonan bantuan pangan. Krisis pangan dialami mereka setelah banjir melanda.
Lebih dari 140 ekor kucing hidup di pulau kecil Aoshima di selatan Jepang. Jumlah ini melebihi jumlah manusia sebanyak delapan berbanding satu.
Kucing-kucing liar yang ada di pulau itu baru-baru ini kehabisan makanan. Namun, aksi kucing-kucing yang kelaparan tersebut ternyata mendapatkan respons luar biasa.
"Makanan mulai berdatangan dari seluruh Jepang," ujar salah satu warga, Kazuyuki Ono (59 tahun), seperti dilansir AFP.
Ia mengatakan, makanan yang datang bergitu banyak sehingga ia bisa menyimpannya sebagai stok. Bahkan ia pernah mengucapkan terima kasih dan meminta orang-orang berhenti mengirim sumbangan makanan.
"Tapi kucing-kucing di sini sangat bahagia," jelasnya.
Ratusan kotak makanan kucing tiba di dermaga Aoshima sejak 22 Februari lalu. Setelah itu, 22 Februari resmi dijadikan hari kucing nasional di Jepang.
"Pada musim semi dan musim panas, wisatawan membawa makanan untuk memberi makan kucing tapi ketika musim dingin, tak seorang pun datang," kata Ono.
Aoshima, yang dikenal sebagai Cat Island (pulau kucing), ditempati oleh 16 orang pensiunan. Awalnya kucing dibawa ke pulau itu untuk membantu membunuh tikus yang bersarang di perahu nelayan.
Menurut Ono, pulau ini adalah pulau surga bagi kucing. Sebab tak ada burung gagak, tidak ada anjing, dan tidak ada mobil di tempat ini.
"Mereka senang berjemur sendiri sepanjang hari. Sekarang perut mereka penuh, mereka mendengkur bahagia," kata dia.