REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Observatorium Bosscha melakukan persiapan khusus menjelang terjadinya fenomena alam gerhana matahari total pada 9 Maret mendatang. Peneliti Bosscha kini tengah membuat 1.000 kacamata untuk melihat fenomena gerhana tersebut.
Kepala Observatorium Bosscha Mahasena Putra menuturkan, saat ini beberapa peneliti dari Bosscha memang tengah mempersiapkan kacamata yang dikhususkan untuk melihat proses terjadinya gerhana matahari.
"Sebagian (kaca mata) ini dibawah ke beberapa daerah, ada yang ke Poso, ada juga yang ke Balik Papan," kata dia, Rabu (2/3).
Selain mempersiapkan kaca mata, pihak Bosscha juga membuat beberapa petunjuk tentang tata cara pengamatan gerhana matahari yang aman. "Petunjuk pengamatan yang aman ini juga kita buat untuk masyarakat," tutur dia.
Mahasena menambahkan, masyarakat bisa melihat proses terjadinya gerhana matahari dari rumah masing-masing. Asalkan, mereka menggunakan kaca mata yang bisa menyaring cahaya matahari hingga 100 ribu kali lipat.
"Yang penting jangan melihat langsung. Bisa juga pakai pin hall kamera. Kalau pakai kaca mata, yakinkan bahwa kacamata itu bisa memperlemah cahaya matahari 100 ribu kali lipat," ujar dia.
Selain itu, jelas dia, pada intinya masyarakat bisa melihat gerhana matahari itu saat sudah total. Kalau gerhana itu masih belum total, artinya masih dalam proses pembentukan hingga menjadi gerhana matahari total, masyarakat dilarang untuk melihatnya dengan mata telanjang.
baca juga: Perbedaan Gerhana Matahari Total Tahun Ini dan 1983