REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Manchester City telah memasuki "musim berburu" dan mengetahui apa yang diperlukan untuk mengejar selisih sepuluh angka dengan pemuncak klasemen Liga Primer Inggris Leicester City. Hal tersebut disampaikan oleh kapten Vincent Kompany.

City memiliki 12 pertandingan tersisa, dua pertandingan lebih banyak daripada Leicester, dan menuju Anfield untuk menghadapi Liverpool pada Rabu malam setelah mengalahkan tim Merseyside itu melalui adu penalti di final Piala Liga pada Ahad.

"Apa yang telah kami pelajari dalam sejarah terkini kami adalah momen-momen seperti ini, Anda hanya harus tetap menundukkan kepala dan mulai melaju semampu Anda. Ini yang kami sebut musim berburu," kata Kompany, yang memimpin City kepada gelar 2012 dan 2014, kepada situs resmi klub.

"Maka, kami tidak akan melihat ke belakang atau hal lain apapun daripada fokus pada lawan-lawan yang harus kami hadapi. Tidak ada cara lain untuk mendekati hal ini. Anda tidak dapat datang dengan matematika atau hal-hal seperti ini."

City yang menghuni peringkat keempat semakin tertinggal dalam persaingan setelah menelan kekalahan beruntun dari Leicester dan tim peringkat kedua Tottenham Hotspur, namun Kompany, yang timnya juga akan bermain di 16 besar Liga Champions, mengatakan dirinya tidak menyesali apapun.

"Kami masih harus memainkan banyak pertandingan namun tidak lagi merasa ada yang dipertaruhkan. Ini merupakan perasaan yang aneh, seperti saya katakan, ini merupakan musim berburu maka lebih baik mengejar daripada dikejar dalam beberapa hal," kata bek asal Belgia itu.

"Keseluruhan organisasi -- semua yang di klub harus menjepit pisau di giginya dan mengetahui bahwa semua orang perlu tajam dan fokus seperti biasa."

Ikuti Whatsapp Channel Republika