REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tottenham Hotspur memiliki kesempatan sempurna untuk bangkit dari kekalahan mengecewakan tengah pekan ini. The Lilywhites akan bertemu Arsenal pada derby London Utara paling signifikan selama bertahun-tahun di White Hart Lane pada Sabtu (5/3).
Meski pertandingan-pertandingan antara kedua musuh bebuyutan ini selalu berlangsung sengit dan bertensi tinggi, pertandingan Sabtu memiliki bumbu tambahan. Sebab kedua tim terlibat langsung dalam persaingan perebutan gelar dan keduanya semakin tertinggal dari pemuncak klasemen Leicester City.
Laju enam kemenangan beruntun Spurs berakhir dengan kekalahan 0-1 di markas West Ham United. Sementara Arsenal menelan kekalahan kedua secara beruntun di liga, dan yang ketiga di semua kompetisi, ketika mereka secara mengejutkan takluk 1-2 oleh tamunya yang terancam degradasi Swansea City.
Pelatih Spurs Mauricio Pochettino melihat timnya merespons kekalahan-kekalahan dengan baik pada musim ini. Ia mengaharapkan reaksi yang sama pada Sabtu ketika mereka juga berharap Mousa Dembele kembali setelah cedera dan Dele Ally kembali bugar.
"Kami perlu tetap positif, kenapa tidak," kata dia kepada para pewarta setelah kekalahan di Upton Park.
"Para pemain sangat kecewa dan merasa buruk namun cara kami memberi perlawanan balik pada malam ini di babak kedua begitu fantastis, kecuali kami tidak mampu mencetak gol."
Leicester, yang bermain imbang 2-2 dengan West Bromwich Albion pada Rabu (2/3) dini hari WIB dan bermain di markas Watford pada Sabtu, memimpin klasemen dengan 57 angka.
Spurs berada di peringkat kedua dengan 54 angka, Arsenal di peringkat ketiga dengan 51 angka, dan Manchester City di peringkat keempat dengan 47 angka dan mengantungi satu pertandingan yang belum dimainkan.
City, yang kalah 0-3 di markas Liverpool pada Rabu, memiliki koleksi angka yang sama dengan tim peringkat kelima Manchester United, yang menang 1-0 atas Watford.
Spurs tidak pernah berada setinggi di klasemen pada fase akhir musim seperti ini sejak 1985, yang membuat pertandingan Sabtu menawarkan lebih banyak pertaruhan kepada kedua tim dibandingkan sebelumnya sejak semifinal Piala FA 1991 di Wembley yang dimenangi Spurs dengan skor 1-0.