REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Kacamata Matahari Raksasa yang dibuat oleh Hendro Setyanto akan digunakan di daerah Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pembuatan kaca mata matahari tersebut tinggal tahap finishing, yakni pada pemasangan filter.
Hendro menuturkan, pemasangan filter pada kacamata matahari itu akan dilakukan di Bangka. Setelah pemasangan, akan digunakan untuk melihat fenomena gerhana matahari total pada 9 Maret 2016. "Ini sudah hampir selesai. Masang filternya nanti pas di Bangka," kata dia, Sabtu (5/3).
Hendro membuat kacamata matahari ini bersama rekan-rekan dari Komunitas Astronomi Imah No'ong. Tepat pada hari ini, Sabtu (5/3), mereka bertolak ke Bangka untuk menyelesaikan pekerjaan proyek kacamata matahari itu.
Proses pengerjaan selama di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, kata dia, untuk menguji kekuatan struktur dan penopang kacamata.
Komunitas Imah No'ong nantinya tidak hanya membawa kacamata matahari raksasa itu, tapi juga akan membawa perangkat lain untuk mengamati fenomena gerhana matahari total, seperti teleskop hidrogen alfa dan kamera.
Hendro pun yakin, akan banyak wisatawan di lokasi pengamatan gerhana matahari total, baik asing ataupun lokal. Sehingga, dia berniat untuk meminta mereka memberikan tandatangannya.
Kacamata matahari raksasa yang dibuat Hendro bersama komunitas Imah No'ong ini memiliki panjang 960 sentimeter dan lebar sampai 60 sentimeter. Kacamata ini punya sembilan lubang dan di tiap lubangnya ada filter yang menggunakan bahan black polimer neutral density. Kacamatan ini maksimal bisa digunakan oleh 45 orang.