Sabtu 05 Mar 2016 22:18 WIB

Polisi Koordinasikan Pengamanan Nobar Gerhana Matahari

Gerhana Matahari
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Gerhana Matahari

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO  -- Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait pengamanan "nonton bareng" (nobar) gerhana matahari total (GMT) di daerah itu pada 9 Maret 2016.

"Kami belum diberitahu kalau ada 'nonton gerhana' dan shalat sunnah Kusuf. Tetapi tugas kami mengamankannya. Kami akan koordinasikan dengan penyelenggaranya," kata Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko AKBP Andhika Vishnu di Mukomuko, Sabtu (5/3).

Ia mengatakan, polisi harus mengamankan acara tersebut karena melibatkan banyak orang dan dipusatkan dalam satu lokasi.

Apalagi, katanya, media massa gencar memberitakan penomena alam di daerah itu. Kemungkinan yang "nonton bareng" gerhana matahari total itu tidak hanya warga setempat, tetapi juga warga dari luar daerah.

Pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mengetahui lokasi acara nonton gerhana matahari total dan shalat sunnah Kusuf. "Kami belum tahu dimana lokasi acaranya," ujarnya lagi.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kepahiang Litmen masih melakukan survei lokasi untuk mengamati gerhana matahari total tanggal 9 Maret 2016 di Kabupaten Mukomuko. "Kami belum bisa menentukan lokasinya karena masih disurvei," ujarnya.

Rombongan BMKG Kepahiang tiba di Kabupaten Mukomuko pada Kamis (3/3). Mereka mengamati gerhana matahari total tanggal 9 Maret 2016 bersama dengan Stasiun Geofisika Padang Panjang.

Ia menyebutkan, pihaknya telah menyurvei tiga lokasi untuk mengamati GMT di Kecamatan Kota Mukomuko, yakni taman digital, lapangan ratok denai dan halaman kantor bupati setempat.

Lokasi taman digital di Kelurahan Pasar Mukomuko masih terhalang pohon besar dan rumah penduduk setempat. Begitu juga di lapangan ratok denai yang tidak ada jaringan telekomunikasi untuk "live streaming" dan disiarkan langsung melalui media televisi. "Kemungkinan di halaman kantor bupati setempat. Tetapi kami ingin melakukan uji coba terlebih dahulu," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya memakai layar lebar dan teropong yang diarahkan ke matahari agar warga dapat menonton gerhana matahati di tenda, disamping menonton secara langsung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement