Senin 07 Mar 2016 05:07 WIB

Negara Masih Loyo Lindungi Hak-Hak Perempuan Indonesia

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Karta Raharja Ucu
 Seorang wanita melintas diantara foto-foto potret puluhan artis perempuan Indonesia dengan tema kampanye
Foto: Antara/Regina Safri
Seorang wanita melintas diantara foto-foto potret puluhan artis perempuan Indonesia dengan tema kampanye

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara dinilai masih belum mampu melindungi hak-hak perempuan di Indonesia. Menyambut Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret nanti, koalisi masyarakat sipil mendesak pemerintah dan parlemen untuk serius mengatasi kerentanan yang dialami perempuan dan anak.

Menurut juru bicara Gerakan Perempuan Melawan Ketimpangan, Veronica Koman, sejumlah isu masih mengekang perempuan di Indonesia, seperti tingginya angka kematian ibu melahirkan (AKI), kejahatan seksual, dan perdagangan manusia.

Dia menjelaskan, berdasarkan data MDGs tahun 2015, AKI di Indonesia masih terbilang tinggi, yakni sebesar 359 per 100 ribu kelahiran. Kemudian, hampir 50 persen pernikahan di Indonesia merupakan perkawinan anak perempuan di bawah umur.

Belum lagi, maraknya kasus pelecehan seksual terhadap perempuan dewasa dan anak. Para pelakunya, kata dia, masih terkesan kebal hukum.

“Pemerintah dan parlemen telah abai terhadap upaya perlindungan perempuan. Peran pemerintah masih sangat nihil,” ucap Veronica Koman dalam acara diskusi di Cikini, Jakarta, Ahad (6/3).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement