Senin 07 Mar 2016 08:38 WIB

Sulut Canangkan Kampung Bebas Minuman Beralkohol

Minuman beralkohol
Minuman beralkohol

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mencanangkan Kampung Bebas Minuman Beralkohol di Kelurahan Talikuran, Kabupaten Minahasa.

"Pemerintah daerah mengajak masyarakat mendukung peluncuran "Kampung Bebas Minuman Beralkohol" di 14 Desa dan Kelurahan yang digagas Polda Sulut," kata Wakil Gubernur, Steven Kandouw, Ahad (6/3).

Pemerintah daerah mengingatkan aparat keamanan, pemerintah desa atau kelurahan yang ada di kabupaten dan kota intensif melakukan sosialisasi dan edukasi serta turut mengawasi penyalahgunaan minuman beralkohol.

"Menyukseskan program kampung bebas minuman beralkohol ini, masyarakat diharapkan meningkatkan kesadaran terkait bahaya yang muncul ketika mengonsumsi. Selain itu aparat juga akan menindak tegas apabila meresahkan masyarakat," katanya.

Ketua DPRD Sulut periode 2014-2015 ini mengharapkan terjadi sinergitas antara masyarakat, pemerintah, aparat hukum dalam memberantas penyakit masyarakat yang muncul akibat menyalahgunakan minuman beralkohol.

"Kami memberikan apresiasi kepada Polda Sulut yang terus berupaya memberantas penyakit masyarakat yang diakibatkan mengonsumsi minuman beralkohol ini," katanya.

Pencanangkan "Kampung Bebas Minuman Beralkohol" adalah wujud kongkrit antara pemerintah dan Polda Sulut menciptakan suasana nyaman bagi masyarakat.

Wagub menambahkan, produk minuman beralkohol khas daerah ini "cap tikus" masih menjadi polemik karena diperkirakan ada sekitar 4.000 yang mengusahakannya dan menjadi mata pencaharian.

"Dengan adanya regulasi dan aturan yang mengatur yakni RUU Minuman Beralkohol dapat menjadi solusi terkait minuman beralkohol di daerah ini (cap tikus). Dalam arti bahwa bukan untuk mematikan produksi, tapi mengawasi peredaran dan penyalahgunaan produk ini," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement